infobanua.co.id
Beranda Jawa Tengah Seorang Nenek Ditemukan Tertabrak KA di Sragen, Jasad Langsung Dievakuasi Tim Gabungan

Seorang Nenek Ditemukan Tertabrak KA di Sragen, Jasad Langsung Dievakuasi Tim Gabungan

Korban bernama Waginem (71) warga Dukuh Bangunrejo Desa Wonotolo Kecamatan Gondang Sragen ditemukan keluarganya dalam kondisi terluka parah, hingga langsung meninggal ditempat kejadian.

SRAGEN, infobanua.co.id –  Diduga tertabrak laju kereta api, seorang nenek warga Kecamatan Gondang Sragen ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Korban bernama Waginem (71) warga Dukuh Bangunrejo Desa Wonotolo Kecamatan Gondang Sragen ditemukan keluarganya dalam kondisi terluka parah, hingga langsung meninggal ditempat kejadian.

Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama dalam keterangannya melalui Kapolsek Gondang AKP Sudarmaji mengatakan, jasad korban langsung dievakuasi tim gabungan tim Inafis Polres Sragen, Polsek Gondang, Koramil serta tim medis dan PMI Sragen, dibawa ke RSUD untuk pemeriksaan.

Hasil pemeriksaan tim Inafis Polres Sragen dan tim Medis RSUD Sragen, korban mengalami luka pecah pada tempurung kepala, patah tertutup pada lutut kaki kiri, patah terbuka pada pergelangan kaki kiri, patah terbuka dan dislokasi pada telapak kaki kanan, memar pada lengan kiri dan luka lubang pada pinggul kiri, yang berakibat korban langsung meninggal.

Peristiwa terjadi pada Rabu, 10 Mei 2023 dini hari pukul 04.00 WIB berlokasi di area perlintasan kereta api tanpa palang KM 227+3 Jalur Hulu Dukuh Mentir Rt. 25, Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Sragen.

Korban ditemukan oleh keluarganya bernama Suwarno, yang telah mencari keberadaan korban sejak malam.

Dalam pencarian itu, Suwarno lantas menemukan korban sudah tergeletak di dekat area perlintasan kereta api tanpa palang pintu, dengan luka parah.

Suwarno kemudian memberitahukan keberadaan korban kepada warga setempat dan melaporkan kejadian ke Mapolsek Gondang.

Sementara dari data yang dihimpun, Kapolsek Gondang AKP Sudarmaji menerangkan bahwa diduga korban mengalami depresi sehingga nekat mengakhiri hidupnya.

Hal itu seperti dikatakan pihak keluarga, bahwa sebelum meninggal korban sering merasa ketakutan dan sering melamun.

“Atas peristiwa ini, pihak keluarga menerima kejadian tersebut dan tidak menuntut dilakukan autopsi, dengan membuat surat pernyataan, sehingga jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, “ ungkap AKP Sudarmaji.

Vio Sari/hms

Bagikan:

Iklan