infobanua.co.id
Beranda Jawa Timur Dinkes Kota Blitar Intensif Pantau Malaria

Dinkes Kota Blitar Intensif Pantau Malaria

illustrasi nyamuk anopheles penyebab malaria.

Blitar, infobanua.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar sedang intensif memantau para pasien yang dirawat karena menderita Malaria.

Para pasien tersebut warga luar Kota Blitar yang berobat ke Rumah Sakit (RS) di Kota Blitar.

Koordinator Pencegaham dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Blitar, Trianang Prasetywan, menuturkan bahwa saat ini ada 8 temuan kasus Malaria.

“Sebanyak 8 kasus itu merupakan jumlah kasus sepanjang awal Januari 2023 hingga Juli 2023,” kata Koordinator Pencegaham dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Blitar, Trianang Prasetywan, Minggu 13-08-2023.

Menurut Trianang, begitu dinyatakan Malaria, petugas kesehatan langsung bertindak. Sehingga mereka mendapatkan penanganan serius dari tim kesehatan Kota Blitar.

“Warga luar daerah yang memang kebetulan dirawat menjalani pengobatan di Rumah Sakit Kota Blitar, tetap kami layani,” jlentrehnya.

Lebih dalam Trianang menuturkan, para pasien tersebut menjalani pengobatan di sejumlah Rumah Sakit Kota Blitar, baik Rumah Sakit Daerah ataupun Rumah Sakit swasta.

Para warga yang menderita Malaria tersebut diketahui mengidap, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan.

Selain itu juga diketahui ada riwayat terjangkit di Papua. Memang selama ini Papua menjadi wilayah endemi Malaria.

“Sejauh ini di Kota Blitar belum pernah ditemukan kasus Malaria. Karena endeminya di luar daerah, seperti Papua,” ungkapnya.

Masih menurut Trianang, Malaria bisa diketahui gejalanya dengan mudah, yakni ketika badan merasa demam tinggi dan menggigil.

Selain itu juga ada gejala lain seperti diare hingga sakit kepala. Sedangkan Malaria sendiri ditularkan melalui nyamuk anopheles. Dan biasanya ketika sebelumnya pernah menderita, kadangkala ada kemungkinan bisa kambuh lagi.

“Namun dengan penangan yang cepat, tepat dan teratur, dapat sembuh,” terangnya.

Trianang menambahkan, selain kasus Malaria, pihaknya saat ini juga lagi mewaspadai penyakit musiman, yaitu Demam Berdarah (DB).

Sebab sejak awal tahun 2023 hingga bulan Juli 2023, sudah ada temuan 21 kasus di tiga Kecamatan yang ada di Kota Blitar.

Namun sejauh ini tidak ada laporan kasus yang meninggal.

“Dengan menerapkan pola hidup bersih, merupakan salah satu antisipasinya. Selain itu juga cepat tanggap memeriksakan ke dokter jika ada gejala, karena dapat mengurangi dampak yang fatal,” pungkasnya. (Eko.B).

Bagikan:

Iklan