infobanua.co.id
Beranda Berita Mahmud MD jadi Calon Wakil Presiden Mendampingi Ganjar Pranowo

Mahmud MD jadi Calon Wakil Presiden Mendampingi Ganjar Pranowo

Jakarta- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama tim partai koalisi pendukung calon presiden Ganjar Pranowo mengumumkan calon wakil presiden Mahfud MD mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu Presiden 2024. Di di Kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro Nomor 58 Jakarta Pusat Rabu siang tepat pukul 10.45 wita.

Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo S. H. M. I. P merupakan seorang Gubernur Jawa Tengah yang sudah menjabat dua kali periode. Lalu bagaimana kehidupan masa kecil bapak Ganjar sampai bisa menjadi seorang Gubernur yang disayang masyarakatnya? Berikut penjelasannya lebih detail mengenai Bapak Ganjar Pranowo.

Profil Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo dilahirkan dari keluarga yang sederhana pada tanggal 28 Oktober 1968 lalu di desa lereng Gunung Lawu, Karanganyar. Ganjar Pranowo memiliki nama asli Ganjar Sungkowo yang artinya Ganjaran dari kesusahan atau kesedihan. Namun, saat Ganjar akan memasuki sekolah dasar, nama Sungkowo diganti menjadi Pranowo oleh orang tuanya. Pergantian nama ini terjadi karena rasa ketakutan dari orang tua Ganjar, apabila nama Sungkowo tetap maka sang anak kelak selalu berkubang dengan kesialan dan kesusahan.

Ayah Ganjar bernama S. Pamudji dan Ibunya bernama Sri Suparni. Ganjar merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Nama-nama saudaranya yaitu Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan Nur Hidayati. Ayah Ganjar sendiri berprofesi sebagai polisi dan juga sempat ditugaskan mengikuti operasi penumpasan PRRI atau Permesta.

Sedari kecil, Ganjar sudah menunjukan jiwa kepemimpinannya. Hal itu terbukti saat Ganjar sekolah dasar, Beliau selalu terpilih menjadi ketua kelas. Saat akan memasuki SMP, keluarganya pindah ke Kutoarjo mengikuti tempat dimana ayahnya ditugaskan. Ganjar melanjutkan studinya di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Di SMA beliau aktif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan atau Dewan Ambalan.

Beli Buku di Gramedia

Saat akan lulus SMA tahun 1980, ayahnya pensiun dari kedinasan di Polri. Untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibunya membuka warung kelontong. Sementara Ganjar juga pernah merasakan berjualan bensin di pinggir jalan.

Setelah kelulusan SMA tiba, Ganjar melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum di Universitas Gadjah Mada. Di kampus, beliau bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Selama masa kuliah, Ganjar mengaku pernah mengambil cuti kuliah selama dua semester. Hal ini lantaran Ia tidak memiliki biaya untuk perkuliahan. Ganjar mengakui jika Ia memiliki hobi demonstrasi semasa kuliah. Ganjar pernah turut andil mendemo rektor UGM periode 1986-1990, yaitu Koesnadi Hardjasoemantri.

Pada tahun 1994 Ganjar bertemu dengan Siti Atikoh Supriyanti ketika sedang KKN di Temanggung, Jawa Tengah. Atikoh merupakan seorang anak dari tokoh Nahdlatul Ulama dari Purbalingga Jawa Tengah.

Menariknya dari hubungan mereka berdua adalah Ganjar Pranowo memiliki latar belakang GMNI dan PDI sedangkan Atikoh memiliki latar belakang pesantren di Purbalingga yang berafiliasi dengan NU dan PPP. Keduanya menikah pada tahun 1999 dan memiliki satu orang anak laki-laki yang bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Zinedine lahir pada tahun 2003 dan kini sudah bersekolah di SMAN 3 Semarang, Jawa Tengah.

Awal Karir Ganjar Pranowo

Seusai Ganjar Pranowo lulus dari Fakultas Hukum UGM, Ia bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta yaitu PT Prakarsa. Ganjar juga pernah bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti. Ganjar aktif di GMNI dan mengagumi sosok Soekarno, dan Ganjar merupakan simpatisan PDI.

Pada tahun 1996, PDI memiliki konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno. Ganjar berada di kubu Megawati, meskipun pada kenyataannya ayah Ganjar merupakan seorang polisi dan kakaknya merupakan seorang hakim yang mana oleh Orba seluruh pejabat publik dilarang berpolitik dan harus mendukung Golkar sepenuhnya. Dan pada akhirnya Ganjar memilih berkarir politik melalui Partai PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

 

Mahfud MD

 

Mahfud MD lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur pada 13 Mei 1957. Ia memiliki rekam jejak yang mentereng, tak hanya di bidang politik, namun juga di bidang akademis dan professional.

Ia pernah menjadi pejabat penting di tiga pilar sistem kekuasaan negara, yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Namun Mahfud mengawali kariernya sebagai akademisi ketika ia menjadi Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Kiprah di pemerintahan

Setelah itu ia baru masuk ke birokrasi dan pemerintahan ketika didaulat sebagai Staf Ahli Menteri Negara Urusan HAM pada 1999-2000.

Mahfud mendapatkan kesempatan pertama kali menjadi menteri, ketika Abdurrahman Wahid atau Gud Dur menjadi presiden.

Ketika itu ia dipercaya untuk menjadi Menteri Pertahanan pada 2000-2001. Namun jabatan itu hanya ia emban selama tiga hari, karena Gus Dur keburu dilengserkan dari posisinya sebagai Presiden RI.

Setelah itu, Mahfud merambah ke legislatif dengan menjadi anggota DPR RI Periode 2004-2009 melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada 2008, Mahfud terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Tak hanya sekali, ia memegang jabatan itu selama dua periode.

Pada Pilpres 2014, Mahfud MD merapat ke pasangan calon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun ia berkesempatan masuk ke kabinet ketika Jokowi kembali terpilih pada Pilpres 2019.

Ketika itu Mahfud dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) hingga kini.

 

Biodata Mahfud MD

 

Nama: Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P.

Tempat lahir: Sampang, Madura, Jawa Timur

Tanggal lahir: 13 Mei 1957

Agama: Islam

Nama ayah: Mahmodin

Nama ibu: Suti Khadijah

Pendidikan:

Madrasah Ibtidaiyah di Pondok Pesantren al Mardhiyyah, Waru, Pamekasan, Madura

SD Negeri Waru, Pamekasan, Madura.

Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri Pamekasan, Madura

Sarjana Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Magister Ilmu Politik, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Doktor Ilmu Hukum Tata Negara, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Profesor Hukum Tata Negara, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

Karier:

Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1984)

Sekretaris Jurusan Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (1986-1988)

Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1988-1990)

Pembantu Rektor I Universitas Islam Indonesia (1994-2000)

Direktur Pascasarjana Universitas Islam Indonesia (1996-2000)

Plt. Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999-2000)

Menteri Pertahanan Kementerian Pertahanan (2000-2001)

Rektor Universitas Islam Kadiri (2003-2006)

Anggota Komisi III DPR RI (2004-2008)

Anggota Tim Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI

Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008-2013)

Menteri Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (2019-2024)

Bagikan:

Iklan