Andri : “Untuk Apa Ada Musrenbang dan Reses, Kalau Rumah Masyarakat Yang Roboh Tak Terdeteksi”
Karawang, infobanua.co.id – Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD II) Karawang untuk program Rumah Layak Huni (Rulahu) bagi masyarakat yang benar – benar membutuhkan sangat lah besar. Namun rupanya itu semua belum cukup untuk mengcover kebutuhan masyarakat dalam mendapat rumah yang layak ditempati.
Contohnya nasib ibu Omi, warga Dusun Krajan l RT 02/ 01 Desa Belendung, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang sudah lama sekali berharap mendapatkan bantuan Rulahu yang hingga saat ini belum Juga mendapatkanya, sedangkan rumah yang ditempatinya sudah roboh rata dengan tanah.
Padahal pihak Pemerintah Desa (Pemdes) setempat sudah berulang kali mengusulkan dan terus memperjuangkan nasih ibu Omi. Tetapi tak kunjung mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
Mengetahui masih adanya masyarakat tidak mampu di Karawang yang rumahnya sampai roboh, seorang aktivis yang biasa memberikan pendapat serta kritiknya dimedia massa , Andri Kurniawan menyampaikan keprihatinannya.
“Dalam konteks ini, bukan bicara cukup atau tidak cukup anggaran untuk mengcover kebutuhan masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan Rulahu dari Pemkab Karawang. Melainkan ini soal kepekaan, dimana saya perlu apresiasi perjuangan Pemdes Belendung yang sudah memperjuangkannya. Namun apa lah daya, usualannya tidak pernah direspon,” sesalnya, Sabtu (16/12/2023).
Andri menjelaskan, “Padahal bagi pihak eksekutif, dalam hal ini Pemkab Karawang, dalam menyerap aspirasi dan mempertimbangkan skala prioritas, itu ada yang namanya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Selain itu, mekanisme penyerapan aspirasi, ada yang melalui legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang disebut reses,”
“Sungguh ironis, jika dari sekian banyak anggota legislatif di Daerah Pemilihan (Dapil) domisili ibu Omi, sampai tidak mengetahui kondisi rumah tersebut sudah rusak parah, sampai roboh rata dengan tanah! Apa lagi pihak Pemdes begitu pro aktif memperjuangkan usulan, dan ramai diberitkan oleh media massa,” tandasnya
Masih menurut Andri, “Saya pribadi, sebagai manusia yang memiliki empati. Tentu akan segera mendatangi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengurusi masalah Rulahu, walau sebenarnya informasi pemberitaan media sudah saya share kepada Kepala Dinasnya, tapi belum mendapat tanggapan. Minggu depan akan saya datangi langsung,”
“Karena ini persoalan sosial dan kemanusiaan yang harus menjadi prioritas Pemerintah. Dimana seharusnya, baik Pemerintah atau DPRD dapat melihat skala prioritas. Jangan sampai kondisi rumah masyarakat yang nyaris roboh, bahkan sudah kejadian sampai rata dengan tanah, tidak mendapat prioritas,” pungkasnya.
Iswanto