infobanua.co.id
Beranda KALTARA Tidak Gampang Menjadi Kepala Sekolah Dan Pengawas Harus Seleksi Ketat Secara Visual Dari Kementrian Pendidian

Tidak Gampang Menjadi Kepala Sekolah Dan Pengawas Harus Seleksi Ketat Secara Visual Dari Kementrian Pendidian

Nunukan – Gumolung Bonte kepala sekolah SMP Negero 02 Nunukan Bertepatan dengan hari ini dilaksanakan virtual pelaksanaan seleksi pengawas kepala sekolah, Selasa 06/10/2020.

Secara Virtual seleksi calon kepala sekolah dan pengawas sekolah berbagai tahapan.

kami selaku kepala sekolah SMP negeri 02 yang sangat mendukung program dinas pendidikan dalam rangka seleksi virtual untuk kepala sekolah dan pengawas Sekolah.

Untuk kepala sekolah sudah ada yang menjabat sudah berjalan cuma mereka belum mendapat sertifikat kepala sekolah begitu juga dengan pengawas melalui Dinas Pendidikan kabidnnya menginformasikan bahwa ini ruangan gedung kami khusus lab komputer dipakai.

Lanjut G.Bonte pada prinsifnya Kami berterima kasih dan bersedia membantu kelancaran proses seleksi ini jadi secara virtual kewenangan Dinas Pendidikan untuk menyiapkan sumber daya, Jadi kalau dulu dulu mungkin ada juga yang dilihatnya kompetensi dari pengawas dan kepala sekolah sekarang yang makin ketat secara langsung yang melalui Pusat Kementerian lewat Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan untuk membekali menyiapkan ke depan untuk “cakep Calon Kepala sekolah dan pengawas”.

Jadi pada dasarnya kami mendukung untuk kelancaran itu menyediakan fasilitas seperti internet kemudian ruangan kemudian akses-akses lain yang disiapkan oleh sekolah untuk SMP 2 dan SMP 1

Jurnalis Apakah selama ini semua Kepala Sekolah yang ikut pada virtual pagi ini maupun pengawas belum memiliki sertifikat sehingga dilakukan virtual ini?

G.Bonte : benar sekali tahun ini sesuai dengan aturan Kementerian yang belum mendapat sertifikat kompetensi kepala sekolah baik kepala sekolah maupun pengawas jadi kepala sekolah harus mempunyai Nomor induk nomor urut kepala .

Jurnalis: sasaran atau tujuan dilakukan seleksi ini apakah kepala Sekolah dan Pengawas selama ini belum memiliki Sertifikasi sehingga dilakukan Seleksi secara ketat .

G.Bonte: memang seharusnya belum menguasai maksudnya manajerial usaha yang konsepnya memang kearah sana, apalagi sekarang ” kurikulum 2013 diubah menjadi kurikulum Darurat”. Ujar gumolung bonte.

Jurnalis Apakah memang acuan atau peraturan mengatakan bahwa kepala sekolah tidak lagi sebagai pengajar karena sudah memiliki Sertifikasih kepala sekolah.?

G.Bonte: bukan tidak mengajar sebetulnya kalau memang di satu satuan pendidikan maksudnya tidak ada gurunya ya mau tidak mau dia tetap juga harus turun terjun membantu mengajar, tapi dia sudah di pisah tugas pokoknya yaitu manajerial supervisi dan wirausaha kalau memang sekolah itu tidak ada gurunya tetap juga mengajar tatap muka.

Jurnalisl: bentuk saran dan harapan dilakukannya seleksi nih mudah-mudahan memberikan sisi positif dan bagaimana pendidikan kedepannya sebagai kepala sekolah yang profesional?

G.Bonte, harapannya mungkin menepis adanya campur tangan itu penguasa di kabupaten itu menepis 0% yang jelas kalau dia sudah ada daftarnya urutannya terus kebutuhan sekolah membutuhkannya mereka mohon sudah siap dengan kompetensi kepala sekolah dan pengawas yang itu yang diharapkan kedepannya,

Jurnalis:adanya pembelajaran tatap muka di kota nujukan kenapa belum dilakukan pembelajaran tatap muda?

G.Bonte: hanya tinggal menunggu perintah dari dinas dalam hal ini kan dinas pendidikan juga tim gugus tugas termasuk tim kesehatan dari puskesmas atau dari dinas kesehatan Nunukan, di sekolah setiap tinggal tunggu perintah itu dan juga sudah bertemu kesepakatan orang tua juga sudah ada di atau tinggal menungu, pada dasarnya semua sekolah sudah siap.(Yuspal).

Bagikan:

Iklan