Pemudi Asal HSU Suarakan Kesetaraan Gender di Harvard University
Amuntai, infobanua.co.id – Seorang perempuan asal Hulu Sungai Utara, Mufradatul Riadhah berkesempatan menyuarakan kesetaraan gender dalam program project sosial yang diadakan Harvard University beberapa waktu lalu.
Saat ditemui usai menerima penghargaan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSU di Grand Rohan Jogja, Kabupaten Bantul, Jumat (25/3/2022), perempuan lulusan S2 Universitas Gajah Mada itu bercerita berbagai pengalaman selama menjalani studi di salah satu universitas terbaik dunia tersebut.
Mufradatul mengaku sangat bangga karena satu-satunya asal Hulu Sungai Utara dan perwakilan Kalimantan Selatan bisa mendapatkan kesempatan belajar di salah satu kampus terbaik di dunia.
“Kita bisa banyak belajar dari orang-orang Harvard, bagaimana bisa maju secara pendidikan, teknologi dan lain lain.” ucapnya.
Tak ditampik alasan dirinya mengikuti research project di Harvard adalah untuk menyuarakan tentang kesetaraan gender khususnya di daerah Kalimantan Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Dengan langkah ini, Mufradatul ingin berkontribusi membawa nama Hulu Sungai Utara daerah yang dianggap masih berkembang atau tertinggal, juga mampu menyuarakan hak tentang kesetaraan gender di mata Internasional.
“Ulun (saya) sudah berkontribusi terhadap negara lain seperti, Kamboja, Myanmar dan daerah-daerah di Indonesia lainnya, tapi belum berkontribusi saat itu untuk Hulu Sungai Utara.”katanya.
Mufradatul Riadhah atau lebih dikenal Ria, gadis berusia 25 tahun ini juga menjadi Director Gender Equity and Women Empowermnet IYOPS Global dan Founder And Director Sitisarah Women Center.
“Terinspirasi dari nama nenek saya Siti Sarah. Beliau pernah berpesan kepada saya, sejauh mana Ria pergi, jadi apapun Ria nanti jangan pernah lupakan daerah mana berasal.” ungkapnya.
Ia berharap, apa yang telah dilakukan ini bisa menjadi motivasi para pemuda/pemudi khusus di Hulu Sungai Utara tentang hak kesetaraan gender.
Menurutnya, potensi sumber daya manusia di HSU sangat besar, tinggal bagaimana cara mengolah pola pikir yang bagus.
“Kekurangan kita hanya satu good mindset atau pola pikir yang baik.” kata Ria.
Dengan berani mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman, ia yakin para pemuda di HSU mampu bersaing tidak hanya di level daerah saja bahkan di tingkat nasional hingga internasional.
Fai/IB