infobanua.co.id
Beranda Blitar Anak di Kab Blitar Rentan Tertular TBC

Anak di Kab Blitar Rentan Tertular TBC

Subko, Kasi P3M Dinkes Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi.

Blitar, infobanua.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, menghimbau kepada para orang tua, agar benar-benar memperhatikan kesehatan anaknya.

Mengingat para anak di Kabupaten Blitar juga rentan tertular Tuberkulosis (TBC).

Subko, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi, mengatakan, berdasarkan data Dinkes Kabupaten Blitar, jumlah penderita TBC terdapat 19 anak.

Mereka tersebar di berbagai Kecamatan di Kabupaten Blitar. Diduga para anak tersebut tertular dari penderita TBC orang lain.

“Para anak ini mendapatkan perawatan karena menderita TBC. Bisa jadi tertular dari penderita orang lain,” kata Subko, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Blitar, Eko Wahyudi, Jum’at 12-05-2023.

Menurut Eko, sebanyak 19 anak yang terserang TBC sebelumnya mengeluh batuk, ada juga yang disertai demam.

Saat diperiksa di layanan kesehatan, terdapat indikasi terkena TBC, akhirnya ditangani langsung secara intensif.

Sebab jika tidak segera ditangani akan berakibat fatal. Karena TBC jika dalam kondisi parah menyerang paru-paru yang akhirnya memicu batuk.

“Langsung ditangani, karena TBC bisa menular,” jlentrehnya.

Lebih dalam Eko menuturkan, sebanyak 19 anak tersebut adalah bagian dari 328 kasus TBC di Kabupaten Blitar.

Muaranya adalah dari jumlah 328 kasus, 19 kasus diantaranya adalah anak dan jumlah tersebut bisa naik tahun ini.

Karena rentang waktu pendataan penderita TBC mulai Januari hingga Maret pada 2023.

Ketika dianggap kondisi mulai membaik, para pasien anak itu menjalani perawatan di rumah. Karena untuk TBC memang penyembuhannya lama.

Bukan seminggu atau dua minggu, tetapi berbulan-bulan. Sementara untuk penyembuhan dengan cara pemberian obat secara rutin.

“Yang sangat penting adalah jaga kesehatan dan kebersihan,” pungkasnya. (Eko.B).

Bagikan:

Iklan