Selama Libur Idul Adha Okupansi Hotel di Kota Blitar Naik 60 Persen
Blitar, infobanuaco.id – Okupansi Hotel di Kota Blitar naik hingga 60% selama libur panjang Idul Adha 2023.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Blitar Reza Hasjim, mengatakan, okupansi hotel ketika kondisi normal berkisar 30 hingga 40% saja.
“Kami pikir karena ada kesempatan libur panjang, sehingga banyak yang melakukan perjalanan dan liburan,” kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Blitar, Reza Hasjim, Kamis 06-07-2023.
Menurut Reza, para wisatawan yang menginap di hotel didominasi dari luar daerah. Seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah, sedangkan wilayah JawaTimur, mayoritas dari, Madura, Surabaya dan Lumajang.
“Rata-rata mereka menginap dua hingga tiga hari, mungkin mereka harus melanjutkan liburan ke tempat lain,” jlentrehnya.
Lebih dalam Reza menuturkan, pemesanan terlihat ada peningkatan mulai Kamis 29 Juni hingga Sabtu 01 Juli 2023, berdasar catatan secara online pemesanan meningkat terjadi sejak 26 Juni dan puncaknya yerjadi pada Jum’at 30 Juni 2023.
Sementara ditempat terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar, Edy Wasono, membenarkan akan kondisi tersebut.
Peningkatan okupansi hotel juga memberi dampak positif bagi sektor lainnya.
Terutama pada sektor pariwisata dan kuliner, maski tidak terlalu signifikan seperti momen Bulan Bung Karno.
“Yang paling terasa di sektor wisata dan kuliner, juga para penjajak oleh-oleh khas daerah,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar, Edy Wasono.
Menurut Edy, biasanya produk lokal yang menjadi primadoba para wisatawan adalah kaos dan kendang sentul, karena kendang sentul sudah menjadi ikon Kota Blitar.
“Kalau dilihat dari sektor industri, yang paling diminati para wisatawan adalah Kendang Sentul, dan mereka rata-rata membawa ukuran yang sedang untuk dibawa pulang, sebab dapat untuk mainan anak atau hiasan di rumah,” pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa, momen libur Idul Adha tahun ini lebih panjang, karena juga bersamaan dengan akhir pekan.
Selain hotel dan pariwisata, sektor transportasi-pun terdampak terlihat dari kenaikan volume penumpangnya. (Eko.B).