infobanua.co.id
Beranda Jawa Barat Dugaan Intervensi dan Politisasi di RSUD Sayang Cianjur Semakin Menguat, Dirut RSUD Bungkam

Dugaan Intervensi dan Politisasi di RSUD Sayang Cianjur Semakin Menguat, Dirut RSUD Bungkam

infobanua.co.id, CIANJUR – Indikasi adanya intervensi serta politisasi kepada para pegawai RSUD Sayang Cianjur dengan mengintruksikan seluruh pegawai RSUD harus memasang Foto Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Cianjur yang akan maju pada Pilkada Cianjur mendatang di status Whatsapp dan medsos masing-masing pegawai yang dilakukan Dirut RSUD Sayang Cianjur semakin menguat.

Pasalnya instruksi atau perintah terkait pemasangan foto tersebut kembali dilakukan Dirut RSUD Sayang Cianjur, dan menjadi keharusan untuk dilaksanakan oleh seluruh pegawai RSUD Sayang Cianjur.

“Dikondisikan dan dipaksakan, Pegawai Rumah sakit harus pake foto itu di WA nya,” ungkap salah seorang pegawai RSUD Sayang Cianjur, kepada Infobanua.co.id,Selasa (19/03/2024).

Menyikapi hal tersebut Alief Irfan perwakilan Jaringan intelektual Muda Kabupaten Cianjur,mengatakan pihaknya kembali sangat menyayangkan serta menyesalkan adanya hal tersebut, karena hal itu harusnya tidak dilakukan oleh Dirut RSUD Sayang, yang notabenenya juga merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN).

” Kami kembali sangat menyesalkan terkait adanya instruksi itu.Tidak elok lah Dirut RSUD terlibat politik,apalagi Dirut yang sekarang kan juga ASN,” katanya.

Alief menerangkan intruksi atau perintah yang dilakukan Dirut RSUD Sayang Cianjur tersebut sudah sangat jelas menunjukkan adanya politisasi dan intervensi kepada para pegawai RSUD,yang dilakukan oleh Bupati Cianjur dan Timnya ,

” Boleh dikatakan Bupati Cianjur sudah melakukan Politisasi birokrasi atau ” Politik mengintervensi birokrasi, partai politik, tim sukses, calon kepala daerah, atau petahana yang mencoba mengintervensi birokrasi untuk mendukung dia.”. terangnya.

” Padahal Politisasi birokrasi ini menjadi akar dari masalah netralitas ASN,” tambahnya.

Sementara itu Direktur Utama (Dirut).RSUD Sayang Cianjur, dr Irfan Nur Fauzi saat dicoba dihubungi untuk mengkonfirmasi terkait adanya hal ini tidak pernah merespon dan seakan bungkam.

Hsb(Ab)

Bagikan:

Iklan