Paminggir Jadi Locus PKB DTPK
Amuntai, infobanua.co.id – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) di Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Kegiatan dilaksanakan selama lima hari sejak 21 Juni di Puskesmas Paminggir, Desa Ambahai dan Paminggir Seberang dengan melaksanakan pelayanan kesehatan, penyuluhan dan sunatan (Khitan) massal.
“Kita bersyukur Paminggir dijadikan locus pelaksanaan Program PKB DTPK 2021 sehingga berbagai pelayanan kesehatan, penyuluhan dan bakti sosial diarahkan ke wilayah kecamatan ini,” ujar Kasi Pelayanan Kesehatan Dinkes HSU Mitia Marini di Paminggir, Rabu (23/6).
Mitia mengatakan, Kecamatan Paminggir masih banyak kasus Stunting, Kesehatan Ibu dan anak sehingga adanya pelaksanaan Program PKB DTPK diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Dinas Kesehatan pada Rabu (23/6) pagi juga membawa Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Kandungan untuk memberikan pelayanan dan penyuluhan kepada para ibu hamil.
Dokter Spesialis juga memberikan edukasi bagi para bidan dan tenaga kesehatan di Puskesmas Paminggir yang disambut antusias jajaran kesehatan di kecamatan yang berada di tepi alur SungaI Barito dan berbatasan dengan Wilayah Kalimantan Tengah.
Mitia mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten HSU Danu F Fotohena berterima kasih kepada Dinkes Kalsel, Pemerintah Daerah HSU dan Dokter Spesialis yang membantu pelaksanaan program PKB DTPK di Paminggir.
Sementara Kasi Pelayanan Kesehatan Primer Dinkes Kalsel Syarkiah mengatakan PKB DTKP merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan yang bertujuan mengakses layanan kesehatan di wilayah kerja yang sulit terjangkau di daerah terpencil.
Program ini, katanya dilaksanakan empat kali dalam setahun di wilayah locus yang sama agar upaya kesehatan yang dilakukan melalui program itu bisa terpantau dan dievaluasi perkembangannya.
“Pelayanan kesehatan tidak hanya sampai tanggal 26 Juni nanti, melainkan terus berkelanjutan selama satu tahun ini,” tandasnya.
Syarkiah juga menyampaikan masyarakat du daerah terpencil sangat mengharapkan perhatian dari petugas kesehatan, menginginkan pelayanan kesehatan dasar.
“Kadang masyarakat juga ingin tahu kondisi kesehatannya dengan melakukan pemeriksaan, cek kadar gula darah, kolesterol dan sebagainya, apalagi ibu hamil tentu mengharapkan bantuan bagi proses persalinan, pokoknya mengharapkan perhatian lebih dari petugas kesehatan,” katanya.
Namun, Syarkiah memaklumi sebagai daerah terpencil, Puskesmas Paminggir memiliki kendala terkait jumlah tenaga kesehatan yang terbatas, akses dari pusat pemerintahan juga jauh, idealnya satu desa memiliki satu bidan desa, sehingga perlu tambahan petugas kesehatan baik melalui pengangkatan atau melalui program Nusantara Sehat.
Camat Paminggir, Harzuki juga berterima kasih kepada Dinkes Kalsel yang memberikan pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat di daerah terpencil.
Menurutnya, keberadaan layanan Puskesmas Paminggir sudah mencukupi kebutuhan masyarakat untuk berobat dan memeriksa kesehatan.
“Tapi kalau mengalami.penyakit parah, pasien harus ditangani rawat jalan ke rumah sakit yang cukup jauh, sehingga saya berharap Puskesmas Paminggir kedepannya juga memiliki layanan rawat inap,” pungkasnya.
Fai/IB