BPJS Kesehatan Fokus ke Mutu Layanan Peserta JKN
Banjarmasin, infobanua.co.id – Program-program terbaru tahun ini BPJS Kesehatan fokusnya ke transformasi mutu layanan bagaimana peserta JKN bisa dilayani dengan baik mudah, cepat dan setara. Jadi baik itu di pelayanan BPJS Kesehatan maupun pelayanan di rumah sakit, mitra BPJS Kesehatan di rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan tingkat pertama .
Hal ini disampaikan Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Banjarmasin, Asmar usai acara Media Gathering BPJS Kesehatan 2023 di Districk U1 Coffee & Eatery Banjarmasin, Kamis (19/2023). Dihadiri Ketua PWI Kalsel, Zainal Hilmi dan Agung Utama Muchlis sebagai Asdep SDMUK Kepwil 8 BPJS Kesehatan.
Menurut Asmar, BPJS Kesehatan juga bermitra dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama, fasilitas tingkat lanjutan yang memberikan langsung pelayanan peserta JKN yakni mudah, cepat dan setara. Jadi mudah ini sangat berharap seluruh peserta JKN pada memanfaatkan layanan baik itu di fasilitas pertama maupun tingkat lanjutan.
“Peserta mudah mendapatkan layanannya salah satu melalui antrian online jadi peserta JKN yang sedang ada keluhan kesehatan sebelum berkunjung ke faskes mereka sudah mengambil nomor antrian melalui mobile JKN sehingga mereka akan lebih cepat dilayani. Mudah mengaksesnya peserta dalam mengambil nomor antrian kemudian alurnya di rumah sakit juga dipahami oleh peserta,” jelas Asmar.
Dikatakan Asmar, setara ini tidak ada perbedaan, pelayanannya sama semua baik itu peserta JKN maupun masyarakat umum non JKN. Jadi kita berharap mitra BPJS Kesehatan memberikan layanan kesehatan faskes yang menjadi mitra tidak membedakan apakah pasien umum ataupun pasien JKN jadi sama dengan pasien umum.
“Untuk kabupaten kota yang belum mencapai cakupan 95 persen memang kebanyakan adalah masyarakat umum yang belum terdaftar . Saat ini adalah kalangan menengah keatas, jadi karena belum mempunyai kemampuan misalnya sakit mereka bisa biaya sendiri jadi ini mungkin mereka masih melihat-lihat jika jadi peserta JKN keuntungannya apa,” ungkapnya.
Asmar mengatakan, Kota Banjarmasin tiga daerah lainnya yang UHC belum mencapai 95 persen yakni Kabupaten Banjar mencapai 74,75 persen, Barito Kuala 81, 49 persen dan Kotabaru 76 persen dan tiga daerah yang telah mencapai 95 persen adalah Tanah Bumbu mencapai 100,48 persen, Tanah Laut 101,86 persen dan Banjarbaru sekitar 96,99 persen.
Asmar memaparkan, saat ini BPJS Kesehatan juga sudah menyediakan petugas untuk menghubungi agar peserta BPJS Kesehatan yang menunggak agar membayarnya. Ada juga program apabila masyarakat yang bersedia menjadi kader JKN melakukan penagihan peserta menunggak hingga 12 bulan, diberi instensif.
Disampaikan Asmar, jadi sebagian masyarakat menengah kebawah masih ada yang tidak mampu membayar iuran jadi mereka tidak peserta karena belum mampu membayar iuran sendiri, sehingga kami berusaha pendekatan dengan pemerintah daerah bagaimana supaya pemerintah daerah bisa mendaftarkan masyarakatnya sebagai peserta JKN melalui peserta bukan penerima upah yang dibayarkan oleh pemerintah daerah.
“Mereka dibayarkan Pemda melalui Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD atau Jamkesda sebagai peserta JKN dengan harapan masyarakat jika mereka sakit maka mereka sudah mempunyai jaminan. Iurannya memang perpres yakni kelas satu iuranya Rp150 ribu perorang perbulan, kelas II Rp100 ribu dan kelas III Rp42 ribu, Rp35 ribu dibayar peserta sisanya dibayarkan oleh pemerintah,” katanya.
Sementara Ketua PWI Kalsel, Zainal Hilmi menyambut baik adanya media gathering yang dilakukan BPJS Kesehatan dengan media dengan harapan ada jalinan silaturahmi.
Id/IB