Keluarga ODGJ di HSU dibantu Modal Usaha
AMUNTAI – Sebanyak 10 Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mendapat bantuan uang non tunai dari Kementrian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia. Bantuan ini disalurkan Kemensos melalui Asistensi Sosial Balai Budi Luhur Banjarbaru di Aula Dinas Sosial HSU, Rabu (16/9) pekan tadi.
Menurut data dari Dinsos HSU, ODGJ yang ada di daerah ini mencapai 407 orang. Akan tetapi yang dinyatakan berhak mendapatkan bantuan tersebut hanya 10 orang saja.
Kepala Balai Budi Luhur Banjarbaru Herry Pawoko menjelaskan bantuan uang dalam bentuk non tunai kepada keluarga ODGJ ini bertujuan untuk mensejahterakan keluarga. Menurutnya jumlah bantuan yang diterima keluarga ODGJ sebesar Rp2 juta untuk digunakan berbagai usaha yang digeluti keluarga.
“Bantuan ini harus dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka. Dengan demikian meningkatkan kesejahteraan disabilitas mental itu sendiri,” katanya.
Herry menjelaskan untuk 10 orang tersebut sudah melalui berbagai tahapan dantelah diverifikasi dari Dinsos HSU. Sehingga bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran dan memang keluarga yang benar benar membutuhkan.
“Begini, setiap satu tahun anggaran di Provinsi Kalimantan Selatan kouta yang diberikan hanya 50 orang. Untuk tahun ini HSU paling banyak, yakni 10 orang mendapatkan bantuan uang non tunai,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinsos HSU H. Rizali Eswansyah, S. Sos mengaku kesulitan dalam menentukan 10 orang yang berhak mendapatkan bantuan. Pasalnya ODGJ yang tersebar di HSU mencapai 407orang jumlahnya.
“Kamibersyukur atas kerjasama dengan perangkat desa dan rekan rekan dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) berhasil mendapatkan informasi siapa – siapa yang menjadi prioritas untuk mendapatkan bantuan ini,” katanya.
Lanjutnya lagi, bantuan uang non tunai kepada keluarganya yang memiliki ODGJ dalam rangka meningkatkan ekonomi. Kemudian program atau jenis usaha sesuai dengan pekerjaan yang digeluti oleh si penerima bantuan.
“Kriteria penerima bantuan ini yang masih dibawah garis kemiskinan, produktivitas dan memiliki niat serta gigih dalam berusaha,” terangnya.
Fai/IB