infobanua.co.id
Beranda KALTARA Keselamatan Jadi Prioritas Utama di Pelabuhan Tunontaka

Keselamatan Jadi Prioritas Utama di Pelabuhan Tunontaka

Nunukan, infobanua.co.id – Rapat kordinasi dipimpin oleh Faizal Rahman dihadiri oleh waka Polsek KSKP Ipda Fahri, GM Pelindo Nasib Sihombing didampingi Kepala Opetasi Pelindo bapak Damsi, Agen Kapal KM Queen Soy Bambang. H.lodding ketua organda Nunukan, kepala dinas perhubungan Ir Abdul Halid , Ketua Asosiasi Pedagang Rumput Laut Nunukan Kamaruddin SH.

Dampak kenaikan BBM sehingga semua sistem beruba hargapun melambung membuat semua biaya tranportasi  terjadi kenaikan.

Kepala Sabandar Nunukan Fajar Rahman selaku pemimpin rapat koordinasi, mungkin hubungan kerja di dalam pelabuhan.

Faizal Rahman menjelaskan, bahw Ini tentang masalah sosialisasi kepada perahu-perahu yang ada di samping kapal Talia ataupun kapal Queen Soya dan kM Catliya  yaitu perahu rumput laut.

“Jadi pemuatan untuk rumput laut itu selayaknya dilakukan di dermaga bukan di samping kapal karena itu akan bisa mengakibatkan terjadi kecelakaan,” ujar Faizal Rahman.

Dikatakanya, kalau terjadi musibah lalulintas  laut siapa yang akan disalahkan tentunya dari pihak otoritas Pelabuhan dan masyarakat Kenapa membolehkan melaksanakan pemuatan di samping kapal dengan menggunakan perahu yang bisa dikatakan tidak layak untuk dalam pemuatan.

“Kenaikan tarif itu bukan ranah saya itu ranah antara pengusaha dan pengusaha bukan kami hanya bicara tentang keselamatan pelayaran,” kata Faizal.

Sementara Nasib Sihombing  ST. MT General Maneger PT Pelindo IV Cabang Nunukan menyampaikan bahwa apa yang sudah disampaikan Faizal Rahman Kepala Sabandar Nunukan. Sudah sangat tepat bahwa memang keselamatan menjadi prioritas utama tidak bisa ditawar-menawar di pelabuhan Tunontaka pada shift shift-an perahu dengan kapal tentu ini menjadi sesuatu menjadi perhatian kepala Sabandar Nunukan ujar Nasib Sihombing GM Pelindo Cabang Nunukan.

“Berharap kedepan supply logistik rumput laut distribusinya dari pengangkutan  ke kapal itu lebih baik,” ungkapnya.

“Dari rapat sudah ada kesepahaman dan akan segera melaporkan ke Dishub untuk penetapan tarif kemarin sudah disepakati bersama akan naik 5 persen. Tarif masuk Pelabuhan Nunukan tidk ada kenaikan, yang penting aman dan lancar tarif masih tarif Lama,” ujar Sihombing.

Sihombing mengatakan, kepada pengusaha rumput laut supaya segera mengurus badan hukumnya supaya legalitasnya transaksinya bisa lebih baik dengan PT Pelindo dan juga distribusinya bisa 1 komando di bawah asosiasinya.

 

Menurut Nasib Sihombing, jadi kemarin fokus hanya untuk truk yang dari Tonontaka keluar itu yang kita bahas karena seiring dengan kenaikan bbm dan kemarin kita bisa sampaikan juga supaya menjaga inflasi makanya naiknya cuman 5 persen sangat kecil sebenarnya.

Sedangkan Bambang, agen Kapal KM Queen Soya menjelaskan rapat Rapat tadi bukan tentang kenaikan rumput laut tetapi membahas mengenai shift to shift tidak diperbolehkan di samping kapal. Untuk tarif berkarung rumput laut itu naik Rp6.000 dari Rp39.000 ke Rp45.000 jadi naiknya hanya 5 persen. Namun usulan dari agen kapal Km Queen soya  kenaikan 5 persen atau 6000 dari  perkarung dan Pihak Asosiasi melalui Kamaruddin merasa berat kenaikan tersebut.

“Kepada ketua asosiasi bahwa bukan kewenanganya menaikan tarip baru tersebut  namun dari  pusat dan kalau itu merasa berat lakukan surat ke pusat berapa kesanggupannya,” sebut  Bambang agen Kapal KM Guee Soya.

“Ketua Angkutan Koperasi Serba Usaha membawahi ada 52 unit Truk angkutan truk mengangkut rumput laut sebanyak 20 unit dan 32 unit kendaraan  mengangkut material-material bangunan,” katanya.

Adapun tadi statement dari KSOP kepala Sabandar Nunukan Faisal Rahman, tidak boleh lagi ada kayak shift to shift memakai perahu merapat ke kapal untuk mengantar rumput laut.

Menurut H Lodding mendukung, sekali stetmen itu karena kenapa bahayanya sangat-sangat rawan mana gelombang mana muatannya berat itu dengan saran Kepala Sabandar Faizal Rahman tidak menginginkan ada pola seperti itu.

Apa kendala kendala yang dihadapi pedagang rumput? Jadi kendala yang kita hadapi rumput laut kebanyakan pakai perahu.

“Untuk biaya ke Tanjung Selor Bulungan cukup mahal belum lagi biaya lainya, jadi inilah saya inginkan kepada Gubernur agar dapat memerintahkan salah satu pegawainya untuk sebagai perwakilan Gubernur di Kabupaten Nunukan untuk memperlancar semua aktivitas pengusaha khususnya pengusaha rumput laut,” ujar H Lodding kepada wartawan diwawancarai usai ikuti rapat kordinasi dikantor Sabandar Nunukan.

Yuspal/IB

Bagikan:

Iklan